Muhammad Nail Iskandar dan Wildan
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak dari teknologi Artificial Intelligence (A.I) terhadap pekerja seni, khususnya di bidang musik dan seni lukis. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, A.I telah menunjukkan potensi yang signifikan dalam mempengaruhi proses kreatif dan teknis dalam seni. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kajian literatur melalui tinjauan terhadap berbagai jurnal ilmiah dan buku elektronik (E-Book) yang membahas tentang perkembangan, penerapan, dan dampak AI dalam seni musik dan lukis. Berdasarkan hasil penelitian dari berbagai sumber, ditemukan bahwa penerapan A.I dalam bidang musik memberikan kemudahan bagi para musisi dalam beberapa aspek. Dampak positif yang teridentifikasi mencakup kemudahan dalam penciptaan suara baru, proses pengeditan musik yang lebih efisien, serta peningkatan efektivitas dalam proses produksi. A.I memungkinkan musisi untuk berfokus pada aspek kreatif dari musik mereka, sementara pekerjaan teknis dan repetitif dapat diotomatiskan. Namun demikian, ada kekhawatiran bahwa penggunaan A.I dalam musik juga dapat memberikan dampak negatif, di antaranya adalah kemungkinan hilangnya sentuhan manusia dalam proses kreatif serta resiko penggantian kreativitas manusia dalam jangka panjang. Beberapa musisi juga merasa bahwa ketergantungan pada A.I dapat mengurangi orisinalitas karya seni mereka, mengingat A.I cenderung bekerja berdasarkan pola yang telah ada. Pada bidang seni lukis, A.I juga memberikan dampak positif dalam mempercepat proses kreatif dan menyederhanakan tugas-tugas teknis, sehingga para pelukis dapat lebih fokus pada konsep artistik dari karya yang mereka buat. A.I mampu membantu dalam proses penyusunan sketsa dan warna, yang dapat menghemat waktu dan tenaga. Namun, di sisi lain, terdapat kekhawatiran bahwa karya seni yang dihasilkan dengan bantuan A.I mungkin tidak memiliki tingkat emosional dan keintiman yang sama dengan karya manual. Penggunaan A.I juga dikhawatirkan akan mengurangi nilai autentik dari sebuah karya seni lukis, karena proses kreatif yang biasanya memiliki elemen unik dari seniman itu sendiri, kini sebagian diambil alih oleh teknologi.Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah bahwa A.I hendaknya dilihat sebagai alat yang mendukung kreativitas dan efisiensi, bukan sebagai pengganti peran seniman itu sendiri. Seniman diharapkan dapat memanfaatkan teknologi ini dengan bijak, sehingga keberadaan A.I dapat benar-benar mendukung proses kreatif tanpa menghilangkan esensi dan orisinalitas dari karya seni itu sendiri. Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa A.I memiliki potensi besar dalam mempermudah dan mempercepat pekerjaan seni, namun pemanfaatannya perlu diimbangi dengan pemahaman yang baik akan dampak jangka panjang bagi proses kreatif.